suatu hari kita jalan beriringan
bagai dawai biola yang mengalunkan sebuah melodi yang
harmonis
kita pernah menangis bersama
maupun bergantian
kita saling mendengarkan
bagai air yang memeluk segalanya dan penghapus dahaga
bagai angin yang membelai kulit yang gerah
bagai kabar gembira yang menghapus kecewa di sukma
kita tertawa
hingga senja
hingga angin merestui
hingga nyaris maut menghampiri
hingga bumi marah mendengar kita tertawa
namun kita tertawa bagai musim hujan yang datang sewajarnya
bersama
kita lakukan bersama
dan senja menyapa
kita pulang ke peraduan
kita anak perempuan
kita punya kewajiban
ada orang tua
ada adik yang harus kita jaga
ada rumah yang harus kita pelihara
atau kita sibuk memanjakan jiwa dan raga
dan kita membaur dengan suasana masing-masing yang berbeda
melupakan tawa kita
lekas pejamkan mata, kawan
esok kita bertemu
kita beda, namun kita bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentar yang sopan dan tidak meyinggung SARA