Kembali
Tiada kata
Tiada berita
Di jalan itu
Di tempat itu
Hanya desiran angin yang meninggikan
debu
Aku diam
kau tak pernah katakan, kau ikhlas
yang kau berikan, bukan bintang.
bukan juga benda-benda mahal yang hanya
dapat dibeli dengan berlian.
atau yang dapat dibeli dengan uang
seratus rupiah.
seperti tak ada masalah, bila bibir
tipisku mengeluh.
pintaku, tak memberatkanmu.
hanya semua tak tepat waktu.
namun kau berikan semua.
hingga aku mampu merasa seperti ini..
hingga aku mampu mengungkapkan tulusku..
hingga aku mampu mencintaimu dengan
caraku sendiri..
hingga namamu mengalir di dalam do’aku.
karena kau tak pernah katakan ikhlasmu,
ibu
SAHABATKU
malam tadi ku ingat dirimu.
kita bersanding brsama, pnuh canda
tawa.
kau datang padaku dsaat kau perlu, ku
datang padamu dsaat aku butuh.
membuang waktu brsama, bercerita,
bercengkrama.
tak ada kata mubadzir waktu panjangku
bersamamu
hangat tanganmu selalu ada utk air
mataku.
tak perlu kata2 kau menghidupkanku.
kini,
jauh sudah keberadaan diri.
kau mengapung di ats awan, tersemat
menjadi satu bintang terang.
sahabat, aku ingin memelukmu sekali
lagi. :’(
Sesosok dari Masa Lalu
Ku pandangi saja tempat
itu
Perlahan imaji melukiskan
sesosok lawas yang telah pergi
Hidup, menjadi bernyawa,
hanya bayangan saja.
Ada tawa, tangis, canda
disana
Sengat matahari
menghidupkanku kembali
Sinarnya menghapus lukisan
tadi
Hilang
Jika kau berlari
hilang senyum dalam nurani
gelap hati
hancur batari kini
euforia terhapuskan
ada jiwa yang telah mati
aliran kata II
- Diberi warna hitam, supaya yang putih tak jadi pucat. yang agak susah, bagaimana, membuat sketsa indah dari warna hitam itu sendiri. agar hitam menjadi warna yang serasi ketika disandingkan dengan warna putih…..